Teori Sistem



Bab I
Pengertian Sistem
A.    Berbagai Penggunaan Istilah Sistem
Istilah system dipergunakan untuk menunjukkan banyak hal. Di antaranya untuk menunjukan suatu himpunan bagian yang saling berkaitan; keseluruhanorgan-organ tubuh tertentu, sehimpunan ide-ide, prinsip dan sebagainya; hipotesis atau teori; metode atau tatacara (prosedur);skema atau metode pengaturan sussunan tertentu.
Menurut pandangan Shrode dan Voich (1974;121), istilah system merujuk pada dua hal, yaitu pada suatu wujud atau benda yang memiliki tata aturan atau susunan structural dari bagian-bagiannya, dan kemudian menunjuk pada suatu rencana, metode, alat atau tata cara mencapai sesuatu
1.      Sistem sebagai Suatu Wujud (“Entitas”)
Suatu system biasa dianggap merupakan suatu himpunan bagian yang saling berkaitan yang membentuk suatu keseluruhan yang rumit atau kompleks tetapi merupakan satu kesatuan.
2.      Sistem sebagai Suatu Metode
Dalam hal ini system itu dipergunakan menunjuk tatacara (prosedur), jadi bersifat “preskriptif”. Selain keteraturan, ketertiban, yang besifat metodologik ini juga mengandung makna adanya pendekatan yang rasional dan logic dalam mencapai suatu tujuan.
B.     Definisi-Definisi Sistem
1.      Menurut Johnson, Kast, dan Rosenzweigh (alih bahasa Pemudji, 1980;4) suatu system adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks atau terorgenisir; suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagain yang membentuk suatu kebulatan atau keseluruhan yang kompleks atau utuh.
2.      Menurut Elias M. Awad (1979;4) mengemukakan bahwa system adalah sehimpunan komponen atau subsistemyang terorganisasikan dan berkaitan sesuai dengan rencana untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
C.     Sistem Unsur-Unsur Sistem, dan Tujuan Sistem
Pengertian dapat digambarkan dengan beberapa contoh system, unsure-unsurnya, dan tujuannya sebagai berikut. (Berdasarkan Murdick dan Ross, 1982 : 2) :
Sistem
Unsur-Unsur
Tujuan
Tubuh Manusia
Organ-organ, kerangka, susunan urat syaraf, system peredaran darah, dan lain sebagainya
Homeostasis (keadaan selaras)
Klab Rekreasi
Anggota
Rekreasi
Pabrik
Orang, mesin, bangunan, bahan material
Produksi barang
Sistem Peluru Kendali (Rudal)
Peluru kendali dan tempat pelontarannya, manusia, jaringan pelacakan (deteksi) dan komunikasi
Serangan balik
Kepolisian
Manusia, perlengkapan, bangunan, jaringan komunikasi
Pengendalian keamanan
Komputer
Komponen fisik dan hubungan
Pengolahan data
Cakrawala
Bintang, planet, energi
Tidak Jelas
Filsafat
Ide-ide (buah pikiran)
Kepahaman

Bab II
Ciri-Ciri Utama Sistem
Menurut Elias M. Awad system itu bersifat terbuka, terdiri dari dua atau lebih subsistem, ada saling ketergantungan, punya kemampuan mengatur diri sendiri, dan mempunyai tujuan atau sasaran.
Menurut Willian A. Shrode dan Dan Voich, Jr. Sistem itu mempunyai cirri “purposive behavior”, “wholism”, terbuka melakukan kegiatan transformasi, saling berkaitan, dan mempunyai mekanisme control.
Ciri-Ciri Pokok Sistem
1.      Setiap system mempunyai tujuan
2.      Setiap system mempunyai “batas” yang memisahkan dari lingkungan
3.      Walau system tidak mempunyai batas, akan tetapi system itu bersifat terbuka, dalam arti berinteraksi juga dengan lingkungannya.
4.      Suatu system terdiri dari beberapa subsistem yang biasa pula disebut bagian, unsure, atau komponen.
5.      Walau system itu terdiri dari berbagai bagian, untuk unsure-unsur atau komponen, tidak berarti bahwa system itu merupakan sekedar kumpulan dari bagian, unsure atau komponen tersebut, melainkan merupakan suatu kebulatan yang utuh dan padu, atau mempunyai sifat “wholism”, atau dalam lingkungan psikologi disebut “Gestalt”.
6.       Terdapat saling hubungan dan saling ketergantungan baik di dalam (intern) sistem, maupun antara system dengan lingkungannya.
7.      Setiap system melakukan kegiatan atau proses transformasi  atau proses mengubah masukkan menjadi pengeluaran. Karena itu maka system sering disebut sebagai “processor” atau “transformator”.
8.      Dalam setia sistemterdapat mekanisme control dengan memanfaatkan tersedianyaumpan balik.
9.      Karena adanya mekanisme control itu maka system mempunyai kemampuan mengaturdiri sendiri dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya atau keadaan secara otomatik (dengan sendirinya).
A.    Tujuan Sistem
Secara umum tujuan system itu adalah menciptakan atau mencapai sesuatu yang berharga, sesuatu yang mempunyai nilai, entah apa wujudnya, dan apa ukuran bernilai atau berharganya itu.
B.     Batas Sistem
Secara operasional pengertian atau batasan system dalam kaitannya dengan batasnya itu digambarkan Murdick dan Ross (1982: 408) sebagai berikut :
1.      Catat semua komponen yang membentuk system dan berikan batas-batas sekitarnya. Segala sesuatu di dalam batas-batas tersebut disebut system dan segala sesuatu yang diluarnya disebut lingkungan system.
2.      Catat semua arus atau aliran yang melewati batas system. Aliran yang berasal dari lingkungan ke dalam system disebut masukkan (input); sedangkan aliran dari dalam system keluar system keluaran (output).
3.      Catat atau daftar semua unsure yang turut membantu mencapai tujuan tertentu dari sitem tersebut lalu masukkan ke dalam batas system jika belum termasukkan.
C.     Keterbukaan
Keterbukaan merupakan cirri system. Bagi sesuatu system, lingkungan itu merupakan sumber masukan (input) yang diolah oleh system tersebut menjadi keluaran (output). Sebaliknya pula, lingkungan itu merupakan pemakai hasil keluaran system tersebut. Jadi lingkungan merupakan sumber bahan yang akan dipergunakan oleh system, dan sekaligus pula merupakan pemakai hasil keluaran system tersebut.
D.    Struktur Sistem – Subsistem
Suatu system terdiri dari beberapa subsistem atau bagian yang lebih kecil, dan biasanya juga disebut unsure  atau komponen. Istilah komponen menurut Awad (1979:4) dapat merujuk pada tiga hal, yaitu: (1) bagian-bagian fisik, (2) langkah-langkah administrasi, (3) subsistem yang kedudukannya lebih rendah atau kecil. Komponen atau subsistem suatu system bisa terdiri lagi dari berbagai subsistem yang lebih kecil. Dengan demikian sebenarnya sesuatu system dapat merupakan subsistem dari system yang lebih besar atau lebih luas.
E.     Kebulatan Keseluruhan (Wholism)
Salah satu konsep kunci untuk melihat system adalah konsep kebulatan keseluruhan yang mengandung makna, atau sifat wholism (dalam bidang Psikologi konsep yang sejalan dengan ini adalah konsep “Gestalt”). Maksud yang terkandung di dalam konsep ini adalah bawa system sebagai satu kesatuan keseluruhan yang bulat bukanlah sekedar kumpulan bagian-bagiannya. :Keseluruhan lebih dari sekedar kumpulan bagian-bagian”.
F.      Saling Hubungan
Konsep saling hubungan mencerminkan adanya interaksi internal dan saling ketergantungan di antara berbagai bagian atau komponen system dan antara system dengan lingkungannya.
G.    Proses Transformasi
Proses transformasi system ini sering dilukiskan orang dengan mempergunakan “model masukan-keluaran” (“input-output model”). Model masukan-keluaran ini bisa disebut juga dengan “model kotak hitam” (black-box model). Model adalah gambaran mengenai sesuatu realitas untuk menggambarkan bagaimana sesuatu realitas untuk menggambarkan bagaimana sesuatu itu nampaknya atau bagaimanabekerjanya guna memudahkan memahami dan atau mengkajinya. Istilah kotak hitam disini dipergunakan untuk menunjukkan bahwa isi yang terkandung di dalam satuan  (unit) pemroses (transformasi) atau jelasnya system itu tidak diketahui, jadi seperti kotak hitam.
H.    Mekanisme Kontrol, Penyesuaian dan Pengaturan Diri
Sepertiyang telah disebutkan bahwa system pada umumnya bersifat terbuka dan terdapat saling berhubungandi antara bagian-bagian system tersebut. Karena mempunyai dua sifat tersebut maka sesuatu system tanggap terhadap keadaan atau tuntutan baik dari bagian-bagiannya (tuntutan internal) maupun dari lingkungannya (eksternal). Dengan kata lain system itu haruslah mampu mengatur dirinya sendiri, mampu menyesuikan dirinya dengan kondisi ligkungan maupun kondisi internal system dengan sendirinya (secara otomatik).
Konsep mekanisme control dan pengaturan serta penyesuaian diri itu dapat digambarkan dengan prinsip bekerjanya thermostat. Termostat (thermostat) atau pengatur suhu (panas) memonitor keadaan (tingkat) suhu.

                                                        Bab III
Jenis-Jenis Sistem
William A Shrode serta Dan Voich, Jr. (1974:116-117) membagi system menjadi berbagai macam jenis, yaitu :
1.      Dari sudut wujudnya
a.       Sistem fisik, misalnya system tata surya dan bumi.
b.      Sistem biologic, atau system yang hidup, misalnya saja manusia, hewan, tetumbuhan.
c.       Sistem social, yaitu kelompok manusia semisal keluarga, klab, organisasi.
2.      Dari sudut asal-usul
a.       Sistem alamiah, baik fisik maupun biologic, misalnya saja system cuaca.
b.      Sistem Buatan, misalnya saja system laporan cuaca.
3.      Dari sudut daya kekuatan yang ada di dalamnya atau bergeraknya (menurut “tafsiran” penulis kedua pengarang buku tersebut tidak menyebutkannya ditinjau dari sudut apa) :
a.       Sistem mekanistik dan deterministic (misalnyasaja mobil atau jam).
b.      Sistem Organismik dan probabilistic yaitu system biologic dan social.
4.      Dari sudut hubungannya dengan lingkungan :
a.       Sistem terbuka, yaitu system yang berhubungan dengan lingkungannya.
b.      Sistem tertutup, yaitu system yang tidak berhubungan dengan lingkungannya.
Semua system bilologik marupakan system terbuka, dan seperti telah disebutkan di uraian terdahulu, sulit sekali mendapatkan contoh system yang betul-betul tertutup.
5.      Dilihat dari wujudnya :
a.       Sistem konseptual, misalnya saja ilmu, ide-ide, filsafat (contoh dari penulis).
b.      Sistem konkrit, misalnya saja mobil, jam tetumbuhan (contoh-contoh juga dari penulis). Sistem konkrit terdiri dari subsistem yang hidup, tak hidup, terbuka dan tertutup.
c.       Sistem abstrak, misalnya saja system berfikir, alam arwah, surge, neraka (contoh dari penulis).
6.      Dilihat dari sudut dinamikanya (juga tafsiran penggolongan sudut tinjauan ini dari penulis) :
a.       Struktur
b.      Perilaku
c.       Evolusi
Gordon B. Davis (1974 :86-89) menyebut jenis-jenis sitem itu sebagai berikut :
1.      System fisik.
2.      Sistem Abstrak.
3.      Sistem terbuka
4.      Sistem tertutup
5.      Sistem Sistem deterministic
6.      Sistem Probalitistik
Robert G Murdick dan Joel E Ross (1982 :399-403)
1.      Sistem konseptual berkaitan dengan struktur teoritikyang bisa ada dalam dunia nyata atau tidak
2.      Sistem Emperik merupakan system operasional konkrit yang tersusun dari manusia, benda-benda, mesin, energy dan benda-benda fisik lainnya.
3.      Sistem alamiah ada dengan sendirinya didalam alam (diciptakan oleh Tuhan)
4.      Sistem Buatan terbentuk ketika untuk pertama kali bergabung bersama untuk hidup bersama-sama dan melakukan perburuan bersama-sama pula.
5.      Sistem Sosial terdiri dari manusia bisa dianggap system social, lepas dari tujuan dan proses sitem lain.
6.      Sistem manusia mesin. Sistem ini paling emperik (dilawankan dengan yang konseptual) tergolong system manusia mesin.
7.      Sistem mesin yang murni mesin harus memperoleh sendiri masukkannya dan membina dirinya sendiri.
8.      Sistem Terbuka.
9.      Sistem tertutup.
10.  Sistem yang permanen
11.  Sistem yang temporer.
12.  Sistem yang tidak berubah yang cirri-ciri dan kegiatannya tidak berubah secara menyakinkan, atau jika berubah pun perbedaannya hanya sekedar daur (siklus) pengulangan.
13.  Sistem yang berubah.
14.  Subsistem.
15.  Supersistem.
16.  Sistem yang adaptif.
17.  Sistem yang tidak adaptif
Kenneth E Boulding dalam tulisannya General System Theory-The Skeleton of Science membagi atau mengelompokkan system berdasarkan tingkatannya :
1.      Sistem kerangka
2.      Sistem kerja jam
3.      System thermostat
4.      System terbuka
5.      Sistem societal-genetik
6.      Sistem hewan
7.      Sistem manusiawi
8.      Sistem Sosial
9.      Sistem Transdental.


Daftar Pustaka
Amirin, Tatang M. 1996. Pokok-Pokok Teori Sistem. Jakarta : CV. Rajawali

Komentar

Postingan Populer