Tipe Tipe Kelompok Dalam Group Work


Professional Social Worker in The Future


Tipe-tipe kelompok dapat dijadikan alternativ pemecahan masalah dalam pekerjaan sosial dengan kelompok antara lain:
 
1.  Social conversation Group(kelompok percakapan sosial)
Percakapan sosial ini sering digunakan untuk tujuan menguji dan menentukan seberapa dalam suatu hubungan dapat dikembangkan antara orang-orang yang belum saling mengenal dengan baik.
Percakapan sosial sering menghilang dan cenderung berubah tanpa tujuan.dalam percakapan sosial tidak terdapat topik –topik yang teragenda secara formal.jika topiknya dangkal,subyek pembicaraan mudah berubah .individu-individu yang menjadi anggota kelompok ini mungkin memiliki tujuan-tujuan tersendiri,tetapi tujuan-tujuan tersebut tidak perlu menjadi agenda kelompok secara keseluruhan. 
2.         Recreation Group(kelompok-kelompok rekreasi)
Tujuan kelompok ini adalah memberikan kegiatan-kegiatan untuk kesenangan. Kegiatan-kegiatan sering bersifat spontan ,tidak harus ada pemimpin ,tempat dan peralatan tidak perlu banyak, artinya akomodasi bersifat praktis , contoh permainan terbuka di lapangan ,permainan terbuka di ruangan, permainan atletik informal ,dan perkemahan remaja.
Beberapa lembaga menyediakan tempat khusus berupa ruangan fisik untuk rekreasi ni .dengan berekreasi dalam suasana rekreasi semacam ini dapat membantu membangun karakter anggota dan mencegah kenakalan terutama di kalangan remaja.
3.         Recreation Skill Group (kelompok-kelompok rekreasi ketrampilan)
Tujuan kelompok ini adalah untuk meningkatkan beberapa ketrampilan dan pada waktu bersamaan memberikan pula kesenangan .berbeda dengan kelompok –kelompok rekreasi no (2) ,kelompok ini memerlukan penasehat,pelatih dan instruktur,serta lebih berorientasi pada aturan permainan.
Contoh:tim-tim olah raga yang salng berkompetensi dalam olah raga renang,basket ,golf atau yang bersifat seni.
4.         Educational Group(kelompok pendidikan)
Fokus kelompok ini adalah untuk memperoleh pengetahuan dan mempelajari ketrampilan-ketrampilan yang lebih kompleks.pemimpin biasanya seorang profesional yang benar-benar terlatih dan ahli dalam bidang-bidang tertentu.misalnya topik-topik yang mencakup praktek-praktek ketrampilan dalam mengurus bayi(baby sister )kursus kecantikan ,kursus otomotif ,kursus bahasa inggris dll.
5.         Problem Solving Decission Making(kelompok pemecah masalah dan pengambilan keputusan )
Dalam kelompok ini pihak pemberi dan pihak penerima pelayanan-pelayanan sosial dapat secara bersama-sama terlibat dalam kegiatan.pemberi pelayanan mengunakan pertemuan-pertemua untuk mencapai tujuan suatu rencana pengembangan bagi seorang klien atau sekelompok klien.kelompok harus dapat memutuskan bagimana mengalokasikan sumber-sumber dana yang terbaik ,juga memutuskan bagaimana memperbaiki pelaksanaan pelayanan bagi klien ,merubah keputusan –keputusan kebijakan dari lembaga ,memutuskan bagaimana memperbaiki usaha-usaha koordinasi dengan lembaga-lembaga lain.
Penerima manfaat yang masih potensial dapat membentuk kelompok untuk menemukan pendekatan-pendekatan dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat saat ini. Data tentang kebutuhan-kebutuhan masyarakat saat ini .data kelompok digunakan sebagai alat baik untuk mengembangkan program ,maupun untuk mempengaruhi lembaga –lembaga yang ada agar memberikan elayanan.
Setiap partisipan biasnya memiliki minat (Interest)pribadi dan terlibat langsung dalam proses pencapaian tujuan .dalam kelompok ini biasanya terdapat seorang pemimpin formal berdasarkan pemilihan ,dan pemimpin –pemimpin lainya kadang-kadang mulai selama proses berlangsung.dalam hal ini pekerja sosial dapat berfungsi sebagai stimulator dan organisator juga sebagai partisipan kelompok tersebut.  
bersifat umum dan khusus. Prinsip umum merupakan dasar pelaksanaan praktik pekerjaan sosial pada umumnya, sedangkan prinsip khusus berkaitan langsung dengan prinsip yang diterapkan pada praktik metode bimbingan sosial kelompok.
6.         Self Help Group(Kelompok bantu diri)
Kelompok-kelompok bantu diri menjadi semakin populer dan sering diangap berhasil dalma membantu individu-individu yang mempunyai masalah pribadi atau masalah sosial. Menurut Katz dan bender ,definisi kelompok bantu diri adalah :suatu kelompok kecil yang disusun untuk membantu (Mutual aid) dan untuk mencapai tujuan khusus serta bersifat sukarela.
Kelompok bantu diri ini dapat dibagi menjadi beberapa bentuk:
a.    Kelompok yang memiliki fokus perhatian pada pemecahan masalah yang dialami oleh diri sendiri ,seperti kelompok penyandang masalah narkoba,alkoholis dll
b.    Kelompok yang memiliki fokus pada advokasi sosial (pembela) seperti kelompok yang hak-hak penyandang cacat ,kelompok yang memperjuangkan hak-hak kaum homosexsual dll
c.    Kelompok yang memiliki fokus untuk menciptakan pola hidup alternatif .misalnya kelompok-kelompok keagamaan yang menciptakan alternatif kehidupan baru untuk mencapai ketenangan atau kebahagian yang hakiki.
d.   Kelompok orang-orang yang merasa dirinya tersisih /tersingkir .kelompok ini memberikan perlindungan kepada orang-orang yang merasa tertekan oleh anggapan-anggapan buruk dari masyarakat seperti kelompok eks narapaidana, eks penyandang narkoba, eks pelacur, OHIDA (orang yang hidup dengan penderita aids)
e.    Kelompok gabungan dari masalah-masalah diatas (point a s/d d)

7.    Socialization Groups (kelompok sosialisasi)
Banyak penulis yang menganggap bahwa tipe kelompok ini merupakan fokus utama Group Work .secara umum tujuannya yaitu untuk mengembangkan atau mengubah sikap-sikap dan perilaku-perilaku anggota kelompok agar dapat lebih di terima secara sosial.fokus-fokus lainnya adalah pengembangan ketrampilan sosial,meningkatkan kepercayaan diri dan merencanakan masa depan.misal : bekerja untuk sekelompok lanjut usia pada rumah perawatan (panti) untuk memotivasi mereka agar mau terlibat dalam berbagai kegiatan.
8.    Therapeutic Groups (Kelompok penyembuhan)
Pada umumnya kelompok-kelompok terapi ini terdiri dari orang-orang yang memiliki masalah –masalah emosional yang agak berat.misalnya orang-orang yang mempunyai kepribadian ganda ,kelinan jiwa ,histeris . pemimpin kelompok ini memerlukan ketrampilan /keahlian persepsi ,pengetahuan tentang perilaku manusia ,dinamika kelompok ,kemampuan melakukan konseling kelompok ,serta mampu menggunakan kelompok untuk mengubah perilaku.
Sama dengan konseling one-to-one ,tujuan kelompok terapi adalah membuat anggota supaya dapat mengeksplorasi masalah –masalah mereka secara mendalam ,dan kemudian mengembangkan satu atau lebih strategi untuk mengatasi masalah tersebut.terapis kelompok biasanya menggunakan beberapa pendekatan psychotherapy sebagai pedoman untuk mengubah sikap atau perilaku anggota .misalnya: psikoanalisis, terapi realitas teori belajar ,terapi rasional ,analisis transaksi,terapi yang terpusat pada klien ,dan psikodrama
9.    Sensivity Groups (kelompok melatih kepekaan)
Encounter Group (kelompok pertemuan) sensivity training(pelatihan kepekaan) dan       training group ,adalah istilah –istilah yang sering dianggap sama.
Inti dari kegiatan kelompok ini adalah melakukan percakapan yang mendalam dengan sepenuh hati dan jujur tentang mengapa mereka berperilaku seperti itu dalam kelompok, tujuan kelompok ini yaitu untuk memperbaiki masalah kesadaran antar pribadi (interpersonal problem). Untuk mencapai suatu perubahan maka di perlukan tahap-tahap:
1) Unfreezing(pencairan) 2) Change 3)Refreezing (pembekuan kembali).
Tahap pertama Unfreezing terjadi ketika harapan-harapan kita tidak tercapai , pemimpin biasanya mulai dengan pernyataan yang mendorong anggota-anggota kelompok untuk berpartisipasi, terbuka dan jujur serta mengharapkan perasaan menjadi berbeda (mencair)
Tahap kedua dari proses tersebut adalah Change yaitu:
Yaitu dengan reaksi-reaksi spontan ,atau memberikan feed back (umpan balik) kepada orang lain.
Tahap ketiga adalah Refreezing yaitu pembekuan kembali,dimana perubahan yang telah di capai diusahakan tidak mengalami perubahan atau penurunan sehingga perlu pembekuan.tujuan tahap ini adalah perubahan dapat berjalan secara continue sehingga dapt berinteraksi secara efektif.
Kelompok sensitivity ini tidak secara langsung memecahkan masalah emosional atau masalah khusus lainya yang dialami seseorang seperti masalah minuman keras ,perasaan depresi ,kelainan seksual dll akan tetapi lebih tertuju pada upaya peningkatan kesadaran personal atau interpersonal serta mengembangkan pola-pola interaksi yang lebih efektif.

Komentar

Postingan Populer