Periode Perkembangan Anak Akhir



A.    Ciri Ciri Akhir Masa Kanak-Kanak
Orang tua, pendidik, dan ahli psikologi memberikan berbagai label kepada periode ini dan label-label itu mencerminkan ciri-ciri penting dari periode akhir masa kanak-kanak ini.
1.    Label yang Digunakan oleh Orang Tua, bagi banyak orang tua akhir masa kanak-kanak merupakan usia yang menyulitkan –suatu masa dimana anak tidak mau lagi menuruti perintah dan dimana ia lebih banyak dipengaruhi oleh teman-teman sebaya dari pada oleh orang tua dan anggota keluarga lain. Disamping itu masa kanak-kanak juga termasuk pada perode yang tidak rapi karena anak-anak cenderung kurang memperdulikan penampilan dan apapun yang dikerjakan nampak berantakan.
2.    Label yang Digunakan oleh Para Pendidik, Para Pendidik melabelkan akhir masa kanak-kanak dengan usia sekolah dasar. Pada usia tersebut anak diharapkan memperoleh dasar-dasar pengetahuan yang dianggap penting untuk keberhasilan penyesuaian diri pada kehidupan dewasa dan mempelajari berbagai keterampilan penting tertentu. Para Pendidik juga memandang periode ini sebagai periode kritis dalam dorongan berprestasi-suatu masa dimana anak membentuk kebiasaan untuk mencapai sukses.Apabila anak mengembangkan kebiasaan untuk bekerja sesuai atau di bawah atau di bawah kemampuannya, maka kebiasaan ini akan cenderung mengenai semua bidang kehidupan anak sampai dewasa.
3.    Label yang Digunakan Ahli Psikologi, Bagi Ahli Psikologi, akhir masa kanak-kanak adalah usia berkelompok-suatu masa di mana perhatian utama anak tertuju pada keinginan diterima oleh teman-teman sebaya sebagai anggota kelompok. Oleh karena itu anak ingin menyesuaikan dengan standar yang disetujui oleh kelompok dalam penampilan, berbicara, dan berperilaku

B.       Tugas Perkembangan Akhir Masa Kanak-Kanak
1.      Perkembangan Kognitif
Seiring dengan masuknya anak ke sekolah dasar, maka kemampuan kognitifnya turut mengalamai perkembangan yang pesat. Pada usia ini anak sudah dapat mereaksi rangsangan intelektual, atau melaksanakan tugas-tugas belajar yang menuntut kemampuan intelektual atau kemampuan kognitif (membaca, menulis, dan berhitung).

2.      Perkembangan Emosi
Emosi merupakan faktor dominan yang mempengaruhi tingkah laku individu, termasuk pula perilaku belajar. Emosi yang positif, seperti perasaan senang, bergairah, bersemangat atau rasa ingin tahu akan mempengaruhi individu untuk konsentrasi terhadap aktivitas belajar. Sebaliknya, jika emosi negatif seperti perasaan tidak senang, kecewa, tidak bergairah, maka proses belajar akan mengalami hambatan.
4.         Perkembangan Bahasa           
Selama masa akhir anak-anak perkembangan bahasa terus berlanjut. Perbendaharaan kosa kata anak meningkat dan cara anak-anak menggunakan kata dan kalimat bertambah kompleks serta lebih menyerupai bahasa orang dewasa. Dari berbagai pelajaran yang diberikan disekolah, bacaan, pembicaraan dengan anak-anak lain, serta melalui radio dan televisi, anak-anak menambah perbendaharaan kosa kata yang ia pergunakan dalam percakapan dan tulisan.

C.      Kerawanan Sosial Pada Akhir Masa Kanak-Kanak
1.        Bahaya Fisik, meskipun banyak bahaya fisik dari tahun-tahun sebelumnya terus berlangsung sampai akhir masa kanak-kanak, seperti terkena penyakit, bentuk tubuh yang tidak sesuai, kecelakaan, ketidakmampuan fisik, kecanggungan dan kesederhanaan.
2.      Bahaya Psikologis akhir masa kanak-kanak terutama mempengaruhi penyesuaian sosial, yaitu tugas perkembangan utama anak alam periode ini. Bahaya itu sangat besar pengaruhnya pada penyesuaian pribadi dan perkembangan kepribadian anak. 

D.    Kemungkinan Abnormal
1.      Diseleksia
Kesulitan membaca (Diseleksia) adalah adanya hambatan dalam perkembangan kemampuan membaca pada seseorang namun, penyebabnya bukanlah tingkat kecerdasan yang rendah, gangguan penglihatan/pendengaran , gangguan neurologis ataupun kurangnya kesempatan berlatih.
2.      Attetion deficit/ Hiperactivity disorder (ADHA) yang karena berbagai faktor lingkungan seperti kekurangan oksigen dalam rahim atau kelahiran, terauma lahir, infeksi virus intrauterine, meningitis, trauma kepala, atau kekurangan gizi, juga berpeluang besar menderita gangguan ini.

E.  Contoh Kasus
Suri Cruise adalah putri dari pasangan artis Tom Cruise dan Katie Holmes yang lahir di Los Angeles pada tanggal 18 April 2006. Kendati terlahir sebagai anak artis, ia kerap menjadi sorotan karena gaya busananya yang modis dan banyak menginspirasi orang dewasa. Tidak mengherankan pula ia mendapat julukan the next fashion icon. Namun, di balik semua itu, banyak juga orang yang mengkritik karena gaya busana kurang cocok dengan usianya. Sempat tampil dengan high heels saat senam, Suri pun menjadi sorotan publik. Saat ini pula orang tuanya telah bercerai dimana hak asuhnya diberikan pada ibunya. Namun hendaknya perilaku Suri yang memakai busana dewasa perlu di latih untuk menggunakan busana sewajarnya.




Daftar Pustaka
Desmita. Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006.
Gunarsa, Singgih D. 2008. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: Gunung Mulia
Hurlock,E.B.1993. Psikologi Perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan (edisi kelima). Jakarta: Erlangga.
Santrok, John W. 2002. Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup, Edisi 5 Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Akses Media Lainnya :
diakses tanggal 05 Juni 2014
diakses tanggal 05 Juni 2014


Komentar

Postingan Populer