Membangun Dukungan untuk Mencapai Perubahan
Pengertian Dukungan
Menurut Sarafino dukungan adalah
suatu bentuk kenyamanan, perhatian, penghargaan, ataupun bantuan yang diterima
individu dari orang yang berarti, baik secara perorangan maupun kelompok.
Dukungan dapat berupa dukungan sosial keluarga internal, seperti dukungan dani
suami istri atau dukungan dan saudara kandung; atau dukungan sosial keluarga
eksternal - dukungan sosial eksternal bagi keluarga inti (dalam jaringan kerja
sosial keluarga). Sebuah jaringan sosial keluarga secara sederhana adalah
jaringan kerja sosial keluarga inti
Pengertian Dukungan Sosial
- Dukungan sosial adalah derajat dukungan yang diberikan kepada individu khususnya sewaktu dibutuhkan oleh orang-orang yang memiliki hubungan emosional yang dekat dengan orang tersebut (As’ari, 2005).
- Dukungan sosial adalah perasaan positif, menyukai, kepercayaan, dan perhatian dari orang lain yaitu orang yang berarti dalam kehidupan individu yang bersangkutan, pengakuan, kepercayaan seseorang dan bantuan langsung dalam bentuk tertentu (Katc dan Kahn, 2000).
- Menurut Landy dan Conte (2007) dalam Mudita (2009), dukungan sosial adalah kenyamanan, bantuan, atau informasi yang diterima oleh seseorang melalui kontak formal maupun informal dengan individu atau kelompok.
Bentuk-Bentuk Dukuran Sosial
Menurut Sarafino (2006), ada lima bentuk dukungan sosial, yaitu:
a. Dukungan emosional (emotional support)
Dukungan emosional
mencakup ungkapan empati, kepedulian dan perhatian terhadap orang yang
bersangkutan. Dukungan emosional merupakan ekspresi dari afeksi, kepercayaan,
perhatian, dan perasaan didengarkan. Kesediaan untuk mendengarkan keluhan
seseorang akan memberikan dampak positif sebagai sarana pelepasan emosi,
mengurangi kecemasan, membuat individu merasa nyaman, tenteram, diperhatikan,
serta dicintai saat menghadapi berbagai tekanan dalam hidup mereka.
b. Dukungan penghargaan (esteem support)
Dukungan penghargaan
terjadi lewat ungkapan penghargaan yang positif untuk individu, dorongan maju
atau persetujuan dengan gagasan atau perasaan individu, dan perbandingan
positif individu dengan individu lain, seperti misalnya perbandingan dengan
orang-orang yang kurang mampu atau lebih buruk keadaannya. Hal seperti ini
dapat menambah penghargaan diri. Individu melalui interaksi dengan orang lain,
akan dapat mengevaluasi dan mempertegas keyakinannya dengan membandingkan
pendapat, sikap, keyakinan, dan perilaku orang lain. Jenis dukungan ini
membantu individu merasa dirinya berharga, mampu, dan dihargai.
c. Dukungan instrumental (instrumental support)
Dukungan instrumental
mencakup bantuan langsung yang dapat berupa jasa, waktu, atau uang. Misalnya
pinjaman uang bagi individu atau pemberian pekerjaan saat individu mengalami
stres. Dukungan ini membantu individu dalam melaksanakan aktivitasnya.
d. Dukungan informasi (informational support)
Dukungan informasi
mencakup pemberian nasehat, petunjuk-petunjuk, saran-saran, informasi atau
umpan balik. Dukungan ini membantu individu mengatasi masalah dengan cara
memperluas wawasan dan pemahaman individu terhadap masalah yang dihadapi.
Informasi tersebut diperlukan untuk mengambil keputusan dan memecahkan masalah
secara praktis. Dukungan informatif ini juga membantu individu mengambil
keputusan karena mencakup mekanisme penyediaan informasi, pemberian nasihat,
dan petunjuk.
e. Dukungan jaringan
sosial (companionship support)
Dukungan jaringan
sosial mencakup perasaan keanggotaan dalam kelompok. Dukungan jaringan sosial
merupakan perasaan keanggotaan dalam suatu kelompok, saling berbagi kesenangan
dan aktivitas sosial.
Perubahan Sosial
·
Gillin
Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang
terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang
memengaruhi sistemsosialnya, termasuk nilai, sikap-sikap sosial, dan pola
perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat
·
Emile
Durkheim
Perubahan
sosial terjadi sebagai hasil dari faktor-faktor ekologis dan demografis, yang
mengubah kehidupan masyarakat dari kondisi tradisional yang diikat solidaritas
mekanistik, ke dalam kondisi masyarakat modern yang diikat oleh solidaritas
organistik.
· Bentuk-bentuk Perubahan sosial
1. Perubahan Evolusi dan Perubahan Revolusi
Berdasarkan cepat
lambatnya, perubahan sosial dibedakan menjadi dua bentuk umum yaitu perubahan yang berlangsung cepat dan perubahan yang berlangsung lambat. Kedua bentuk
perubahan tersebut dalam sosiologi dikenal dengan revolusi atau evolusi.
Perubahan evolusi
Perubahan evolusi adalah perubahan-perubahan sosial
yang terjadi dalam proses lambat, dalam waktu yang cukup lama dan tanpa ada
kehendak tertentu dari masyarakat yang bersangkutan. Perubahan-perubahan ini
berlangsung mengikuti kondisi perkembangan masyarakat, yaitu sejalan dengan
usaha-usaha masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.Dengan
kata lain, perubahan sosial terjadi karena dorongan dari usaha-usaha masyarakat
guna menyesuaikan diri terhadap kebutuhan-kebutuhan hidupnya dengan
perkembangan masyarakat pada
waktu tertentu.Contoh, perubahan sosial dari masyarakat berburu menuju ke masyarakat meramu.
Menurut Soerjono
Soekanto, terdapat tiga teori yang mengupas tentang evolusi, yaitu:
- Unilinier Theories of Evolution: menyatakan bahwa manusia dan masyarakat mengalami perkembangan sesuai dengan tahap-tahap tertentu, dari yang sederhana menjadi kompleks dan sampai pada tahap yang sempurna.
- Universal Theory of Evolution: menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidak perlu melalui tahap-tahap tertentu yang tetap. Menurut teori ini, kebudayaan manusia telah mengikuti suatu garis evolusi yang tertentu.
- Multilined Theories of Evolution: menekankan pada penelitian terhadap tahap perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat. Misalnya, penelitian pada pengaruh perubahan sistem pencaharian dari sistem berburu ke pertanian.
Perubahan revolusi
Perubahan revolusi merupakan perubahan yang
berlangsung secara cepat dan tidak ada kehendak atau perencanaan sebelumnya.
Secara sosiologis perubahan revolusi diartikan sebagai perubahan-perubahan
sosial mengenai unsur-unsur kehidupan atau lembaga- lembaga kemasyarakatan yang berlangsung relatif
cepat.Dalam revolusi, perubahan dapat terjadi dengan direncanakan atau tidak
direncanakan, dimana sering kali diawali dengan ketegangan atau konflik dalam tubuh masyarakat yang
bersangkutan.
Revolusi tidak
dapat terjadi di setiap situasi dan kondisi masyarakat. Secara sosiologi, suatu revolusi dapat terjadi
harus memenuhi beberapa syarat tertentu, antara lain adalah:
- Ada beberapa keinginan umum mengadakan suatu perubahan. Di dalam masyarakat harus ada perasaan tidak puas terhadap keadaan, dan harus ada suatu keinginan untuk mencapai perbaikan dengan perubahan keadaan tersebut.
- Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap mampu memimpin masyarakat tersebut.
- Pemimpin tersebut dapat menampung keinginan-keinginan tersebut, untuk kemudian merumuskan serta menegaskan rasa tidak puas dari masyarakat, untuk dijadikan program dan arah bagi geraknya masyarakat.
- Pemimpin tersebut harus dapat menunjukkan suatu tujuan pada masyarakat. Artinya adalah bahwa tujuan tersebut bersifat konkret dan dapat dilihat oleh masyarakat. Selain itu, diperlukan juga suatu tujuan yang abstrak. Misalnya perumusan sesuatu ideologi tersebut.
- Harus ada momentum untuk revolusi, yaitu suatu saat di mana segala keadaan dan faktor adalah baik sekali untuk memulai dengan gerakan revolusi. Apabila momentum (pemilihan waktu yang tepat) yang dipilih keliru, maka revolusi dapat gagal.
2. Perubahan direncanakan dan tidak direncanakan
Perubahan yang direncanakan
Perubahan yang
direncanakan adalah perubahan-perubahan yang diperkirakan atau yang telah
direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan di dalam masyarakat. Pihak-pihak yang
menghendaki suatu perubahan dinamakan agent
of change, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan
dari masyarakat sebagai pemimpin satu atau lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan. Oleh karena itu, suatu perubahan yang direncanakan
selalu di bawah pengendalian dan
pengawasan agent of change. Secara umum, perubahan berencana dapat juga disebut
perubahan dikehendaki. Misalnya, untuk mengurangi angka kematian anak-anak
akibat polio, pemerintah
mengadakan gerakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) atau untuk mengurangi
pertumbuhan jumlah pendudukpemerintah
mengadakan programkeluargaberencana (KB).
Perubahan yang tidak direncanakan dan contoh
Perubahan yang tidak direncanakan biasanya berupa perubahan yang tidak
dikehendaki dan terjadi di luar jangkauan masyarakat. Karena terjadi di luar
perkiraan dan jangkauan, perubahan ini sering membawa masalah-masalah yang memicu kekacauan atau kendala-kendala dalam masyarakat. Oleh
karenanya, perubahan yang tidak dikehendaki sangat sulit ditebak kapan akan
terjadi. Misalnya, kasus banjir bandang di Sinjai, Kalimantan Barat. Timbulnya banjir
dikarenakan pembukaan lahan yang kurang memerhatikan kelestarian lingkungan.
Sebagai akibatnya, banyak perkampungan dan permukiman masyarakat terendam air yang mengharuskan para warganya mencari
permukiman baru.
3. Perubahan berpengaruh besar dan berpengaruh kecil
Apa yang dimaksud
dengan perubahan-perubahan tersebut dapat kamu ikuti penjabarannya berikut ini
Perubahan berpengaruh besar
Suatu perubahan
dikatakan berpengaruh besar jika perubahan tersebut mengakibatkan terjadinya
perubahan pada struktur
kemasyarakatan, hubungan kerja, sistemmata pencaharian, dan stratifikasimasyarakat. Sebagaimana tampak
pada perubahan masyarakat agraris menjadi industrialisasi,
pada perubahan ini memberi pengaruh secara besar-besaran terhadap jumlah
kepadatan penduduk di wilayahindustri dan mengakibatkan adanya
perubahan mata pencaharian.
Perubahan berpengaruh kecil
Perubahan-perubahan
berpengaruh kecil merupakan
perubahan- perubahan yang
terjadi pada struktur sosial yang
tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. Contoh, perubahan mode pakaian dan mode rambut.
Perubahan-perubahan tersebut tidak membawa pengaruh yang besar dalam masyarakat
karena tidak mengakibatkan perubahan-perubahan pada lembaga kemasyarakatan homolis.
Membangun Dukungan
Proses pengembangan masyarakat
mencakup tiga tahapan utama:
(a) memahami komponen-komponen
penting yang akan dikenai perubahan sosial, yaitu masalah, populasi, masyarakat
dan organisasi
(b) membangun dukungan agar
perubahan dapat diterima
(c) merancang strategi dan teknik
agar perubahan dapat dilakukan
(d) menyiapkan rencana atau
desain program, mengimplementasikan dan mengevaluasi keefektifannya. Membangun
dukungan merupakan langkah kedua setelah pemahaman mengenai komponen-komponen
perubahan diketahui dengan lengkap dan akurat.
Komentar
Posting Komentar